Definisi
Telematika
Di dalam bahasa Indonesia dikenal dengan Telematika. Kata
telematika berasal dari istilah dalam bahasa Perancis TELEMATIQUE yang merujuk
pada bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Istilah
telematika merujuk pada hakekat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang
lahir dari perkembangan dan konvergensi telekomunikasi, media dan informatika.
Istilah Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan
teknologi perangkat-perangkat pengolah informasi. Para praktisi menyatakan
bahwa TELEMATICS adalah singkatan dari TELECOMMUNICATION and INFORMATICS
sebagai wujud dari perpaduan konsep Computing and Communication. Istilah
Telematics juga dikenal sebagai {the new hybrid technology} yang lahir karena
perkembangan teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi
telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau populer dengan
istilah konvergensi. Semula Media masih belum menjadi bagian integral dari isu
konvergensi teknologi informasi dan komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan
sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh
lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara
teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing
berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai
sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam
perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana
MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia
semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi
dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami
sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar
istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information
and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun
sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang
pengkajiannya.
Pemahaman telematika
Menurut Kerangka Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan
Telematika di Indonesia, disebutkan bahwa teknologi telematika merupakan
singkatan dari teknologi komunikasi, media, dan onformatika. Senada dengan
pendapat pemerintah, telematika diartikan sebagai singkatan dari tele =
telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika = informatika. Mengacu kepada
penggunaan dikalangan masyarakat telematika Indonesia (MASTEL), istilah
telematika berarti perpaduan atau pembauran (konvergensi) antara teknologi
informasi (teknologi komputer), teknologi telekomunikasi, termasuk siaran radio
maupun televisi dan multimedia. Dalam perkembangannya, teknologi telematika ini
telah menggunakan kecepatan dan jangkauan transmisi energi elektromagnetik,
sehingga sejumlah besar informasi dapat ditransmisikan dengan jangkauan,
menurut keperluan, sampai seluruh dunia, bahkan ke seluruh angkasa, serta
terlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi elektromagnetik adalah (hampir)
300.000 km/detik, sehingga langsung dikirim begitu sampai, memungkinkan
orang berdialog langsung, atau komunikasi interaktif.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan
pemahaman tentang telematika sebagai berikut:
1. Telematika adalah sarana komunikasi jarak jauh melalui media
elektromagnetik.
2. Kemampuannya adalah mentransmisikan sejumlah besar informasi
dalam sekejap, dengan jangkauan seluruh dunia, dan dalam berbagai cara, yaitu
dengan perantaan suara (telepon, musik), huruf, gambar dan data atau
kombinasi-kombinasinya. Teknologi digital memungkinkan hal tersebut terjadi.
3. Jasa telematika ada yang diselenggarakan untuk umum (online,
internet), dan ada pula untuk keperluan kelompok tertentu atau dinas khusus
(intranet).
*
Telematika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia,
bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi
*
Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola
ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan
*
Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya
transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi
kebutuhan
*
Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan
kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan
kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis
*
Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata
telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat
*
Pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola
ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.
*
Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk
mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
*
Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari
semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah
menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong
perkembangan sektor industri
Contoh
Penerapan Telematika Pada Bisnis
Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang
diberbagai sektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua
kegiatan dengan istilah work and play dapat menggunakan telematika sebagai
penunjang kinerja usaha semua usaha dalam semua sektor, sosial, ekonomi dan
budaya. Bentuk-bentuk tersebut adalah
1. E-government
E-goverment dihadirkan dengan maksud untuk
administrasi pemerintahan secara elektronik. Di Indonesia ini, sudah ada suatu
badan yang mengurusi tentang telematika, yaitu Tim Koordinasi Telematika
Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan dan
mempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan perkembangan dan
pendayagunaan teknologi telematika di Indonesia, serta memfasilitasi dan
memantau pelaksanaannya.
Tim tersebut memiliki beberapa target. Salah satu
targetnya adalah pelaksanaan pemerintahan online atau e-goverment dalam bentuk
situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah dapat menjalankan fungsinya
melalui sarana internet yang tujuannya adalah memberi pelayanan kepada publik
secara transparan sekaligus lebih mudah, dan dapat diakses (dibaca) oleh
komputer dari mana saja.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
E-goverment juga dimaksudkan untuk peningkatan interaksi, tidak hanya antara pemerintah dan masyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional, bahkan intrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah memiliki situs online. Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi informasi dalam e-goverment, antara lain adalah profil wilayah atau instansi, data statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.
2.
E-commerce
Prinsip e-commerce tetap pada transaksi jual beli.
Semua proses transaksi perdagangan dilakukan secara elektronik. Mulai dari
memasang iklan pada berbagai situs atau web, membuat pesanan atau kontrak,
mentransfer uang, mengirim dokumen, samapi membuat claim.
Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat meliputi
perdagangan internasional, menyangkut regulasi, pengiriman perangkat lunak
(soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga memiliki
istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah toko online,
baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut
terakhir, sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM
(Automatic Teller Machine – Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.
3.
E-learning
Globalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia
pendidikan, dalri pendidikan tatap muka yang konvensional ke arah pendidikan
yang lebih terbuka. Di Indonesia sudah berkembang pendidikan terbuka dengan
modus belajar jarah jauh (distance lesrning) dengan media internet berbasis web
atau situs. Kenyataan tersebut dapat dimungkinkan dengan adanya teknologi
telematika, yang dapat menghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan
dosennya. Melihat hasil perolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek
jadwal kuliah, dan mengirim naskah tugas, dapat dilakukan. Peranan web kampus
atau sekolah termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini. Selain
itu, web bernuansa pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi
dalam group, juga sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal
e-learning dapat diakses oleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor
jenis usia, maupun pengalaman pendidikan sebelumnya. Hampir seluruh kampus di
Indonesia, dan beberapa Sekolah Menegah Atas (SMA), telah memiliki web. Di DKI
Jakarta, proses perencanaan pembelajaran dan penilaian sudah melalui sarana
internet yang dikenal sebagai Sistem Administrasi Sekolah (SAS) DKI, dan
ratusan web yang menyediakan modul-modul belajar, bahan kuliah, dan hasil
penelitian tersebar di dunia internet. Bentuk telematika lainnya masih banyak
lagi, antara lain ada e-medicine, e-laboratory, e-technology, e-research, dan
ribuan situs yang memberikan informasi sesuai bidangnya. Di luar berbasis web,
telematika dapat berwujud hasil dari kerja satelit, contohnya ialah GPS (Global
Position System), atau sejenisnya seperti GLONAS dan GALILEO, Google Earth, 3G,
dan kini 4G, kompas digital, sistem navigasi digital untuk angkutan laut dan
udara, serta teleconference.
4.
Pendukung/perangkat apa saja yang digunakan dalam
telematika
Interface dalam telematika meliputi banyak hal,salah
satu nya adalah video conference, Layanan video conference merupakan layanan
komunikasi yang melibatkan video dan audio secara real time. Salah satu fitur
yang terdapat pada interface telematika seperti : Aplikasi Berbasis Web
(berteknologi internet) yang tidak perlu diinstall di setiap client dan bisa
jalan di sistem operasi apapun (Open System). Interface dalam telematika
meliputi banyak hal,salah satu nya adalah video conference, Layanan video
conference merupakan layanan komunikasi yang melibatkan video dan audio secara
real time. Teknologi yang digunakan untuk layanan video conference komersial
pada awalnya dikembangkan di atas platform ISDN (Integrated Switch Digital
Network) dengan standar H.320.
Perangkat-perangkat lainnya seperti : LCD Proyektor
79, Printer LazerJet/DeskJet/BubleJet 25 30, Ploter 1 1, Scanner 4 5,
Digitizer. Dari Aplikasi Keselamatan dan Keamanan misalnya: SOS, Kontrol Jarak
Jauh, Tracking Otomatis, dll. Aplikasi navigasi informasi Trafiki, Cuaca, GPS,
dll. Aplikasi komunikasi : Handfree, SMS dan MMS, Video Call, dll. Hiburan :
Musik, Video, Game, dll. Di bidang kesehatan misalnya: Respon Kecelakaan, Rekam
Medis, Manajemen Sumber Daya, konsultasi Jarak jauh, dll. Di bidang
pemerintahan : Layanan Kependudukan, Catatan Sipil, SIM, dll. Bidang pendidikan
: E-Learning, Informasi Akademik, Pendaftaran Online, dll.
Sedangkan,Infrastruktur komunikasi untuk mendukung teknologi telematika antara
lain adalah jaringan seluler (HP), jaringan Satelit, jaringan Siaran Radio/TV,
jaringan Titik Akses dan lainnya.
Manfaat
telematika bagi masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi, para
pengamat, industri itu sendiri :
1.
Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi
daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.
2.
Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam
menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.
3.
Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan
nilai tambah bagi masyarakat luas.
4.
Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional. Ditandai
dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru menggunakan
teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming perdagangan
elektronis / electronic commerce (e-commerce).
5.
Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan
sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi
dunia, ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan
terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti
kebenarannya di Jepang, Korea, Kanada, Australia, negara-negara Eropa,
Skandinavia, dan lainnya.
6.
Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing
perusahaan
PERAN
TELEMATIKA
*
Sebagai bidang usaha (Telematika menjadi core bisnis)
a.
Industri
b.
Perdagangan
c.
Jasa
*
Sebagai penunjang usaha (Telematika sebagai enabler) :
a.
Efisiensi
b.
Peningkatan daya saing
KEGUNAAN
TELEMATIKA UNTUK UKM
Industri
:
-.
Industri Hardware
-.
Industri Software
Perdagangan
:
-.
Grosir Telematika
-.
Eceran Telematika
Jasa
/ Service :
-.
Lembaga Pendidikan (sekolah kejuruan, kursus-kursus)
-.
Jasa Multimedia (Warnet, Wartel, Game Center, Penyelenggara VOIP)
-.
Internet Service Provider
-.
Konsultan Telematika
PELUANG BISNIS HARDWARE
a)
Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan potensi pasar cukup besar
bagi industri hardware telematika.
b)
Sebagian besar potensi tersebut menjadi pasar produk luar negeri, karena belum
diimbangi hasil produk dalam negeri yang memadai
c)
Kebutuhan industri perangkat keras yang relatif padat modal menjadikan produk
telematika masih sangat tergantung kepada produk impor
d)
Sulit bagi Indonesia untuk bersaing secara global dalam industri hardware
telematika, kecuali untuk komponen tertentu, misalnya casing desktop
PELUANG BISNIS SOFTWARE
a)
Potensi pengembangan produk dan pasar yang sangat besar belum dimanfaatkan
dengan baik, padahal pengembangan industri software telematika di dalam negeri
akan mampu memperluas lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat
b)
Lemahnya standardisasi dan sertifikasi produk piranti lunak dalam negeri
menyebabkan kualitas produk beragam yang membingungkan konsumen
c)
Mengurangi ketergantungan pada piranti lunak import akan sangat berarti dalam
meningkatkan kemampuan nasional untuk memanfaatkan telematika (khususnya untuk
UKM)
d)
Kelemahan Hukum dan Perundangan serta ketidak relaan membayar lisensi dengan
biaya mahal, menyebabkan tingginya tingkat pelanggaran HAKI di Indonesia
KIAT BERHASIL USAHA TELEMATIKA
-.
Siap bersaing secara ketat
-.
Siap melakukan inovasi secara terus menerus
-.
Mampu beradaptasi secara cepat terhadap perubahan
-.
Memiliki SDM dengan pengetahuan dan ketrampilan khusus sesuai dengan bidang
usaha
TELEMATIKA SBG PENUNJANG USAHA
a)
Kata kunci dalam peningkatan kapasitas UKM yaitu efisiensi serta peningkatan
daya saing
b) Telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan daya saing,
b) Telematika menjadi salah satu komponen utama dalam efisiensi dan peningkatan daya saing,
sebagai
contoh :
-.
Dengan “internet” dapat memiliki akses langsung ke sumber informasi dan pasar
-.
Dengan aplikasi keuangan dapat mengelola administrasi usaha secara baik
-.
Dengan aplikasi produksi meningkatkan efisiensi dan mutu
-.
Dengan email meningkatkan kemudahan berkomunikasi dengan mitra usaha dan
pelanggan
dari beberapa sumber
dari beberapa sumber
ARSITEKTUR TELEMATIKA
Arsitektur Telematika, arsitektur itu sendiri terdiri dari
dua jenis, yaitu dari sisi client dan sisi server.
Untuk penjelasan pertama saya akan membahas mengenai arsitektur telematika.
Istilah arsitekturmengacu pada desain sebuah aplikasi, atau dimana
komponen yang membentuk suatu sistem ditempatkan dan bagaimana mereka
berkomunikasi. Jadi secara sederhana arsitektur telematika yaitu sebuah
struktur desain yang secara logic dapat meningkatkan hubungan jaringan
komunikasi dengan teknologi informasi.
Asitektur Sisi Client
Arsitektur Client merujuk pada pelaksanaan
atau penyimpanan data pada browser (atau klien) sisi koneksi HTTP. JavaScript
adalah sebuah contoh dari sisi klien eksekusi, dan cookie adalah contoh dari
sisi klien penyimpanan.
Karakteristik Klien :
·
Memulai terlebih dahulu permintaan ke server.
·
Menunggu dan menerima balasan.
·
Terhubung ke sejumlah kecil server pada waktu
tertentu.
·
Berinteraksi langsung dengan pengguna akhir,
dengan menggunakan GUI.
Arsitektur Sisi Server
Sebuah eksekusi sisi server adalah server Web
khusus eksekusi yang melampaui standar metode HTTP itu harus mendukung. Sebagai
contoh, penggunaan CGI script sisi server khusus tag tertanam di halaman HTML;
tag ini memicu tindakan terjadi atau program untuk mengeksekusi.
Karakteristik
Server:
·
Selalu menunggu permintaan dari salah satu
klien.
·
Melayani klien permintaan kemudian menjawab
dengan data yang diminta ke klien.
·
Sebuah server dapat berkomunikasi dengan
server lain untuk melayani permintaan klien.
·
Jenis-jenisya yaitu : web server, FTP
server, database server, E-mail server, file server, print server. Kebanyakan
web layanan ini juga jenis server.
Kolaborasi Client – Server
1. Standalone (one-tier)
Pada arsitektur ini semua pemrosesan dilakukan
pada mainframe. Kode aplikasi, data dan semua komponen sistem ditempatkan dan
dijalankan pada host. Seperti terlihat pada gambar
Walaupun komputer client dipakai untuk
mengakses mainframe, tidak ada pemrosesan yang terjadi pada mesin ini, dan
karena mereka “dump-client” atau “dump-terminal”. Tipe model ini, dimana semua
pemrosesan terjadi secara terpusat, dikenal sebagai berbasis-host. Sekilas
dapat dilihat kesalahan pada model ini. Ada dua masalah pada komputasi berbasis
host: Pertama, semua pemrosesan terjadi pada sebuah mesin tunggal, sehingga
semakin banyak user yang mengakses host, semakin kewalahan jadinya. Jika sebuah
perusahaan memiliki beberapa kantor pusat, user yang dapat mengakses mainframe
adalah yang berlokasi pada tempat itu, membiarkan kantor lain tanpa akses ke
aplikasi yang ada.
Pada saat itu jaringan sudah ada namun masih
dalam tahap bayi, dan umumnya digunakan untuk menghubungkan terminal dump dan
mainframe. Internet baru saja dikembangkan oleh pemerintah US dan pada saat itu
dikenal sebagai ARPANET. Namun keterbatasan yang dikenakan pada user mainframe
dan jaringan telah mulai dihapus.
2. Client/Server (two-tier)
Dalam model client/server, pemrosesan pada
sebuah aplikasi terjadi pada client dan server. Client/server adalah tipikal
sebuah aplikasi two-tier dengan banyak client dan sebuah server yang
dihubungkan melalui sebuah jaringan, seperti terlihat dalam gambar 1.2.
Aplikasi ditempatkan pada komputer client dan mesin database dijalankan pada
server jarak-jauh. Aplikasi client mengeluarkan permintaan ke database yang
mengirimkan kembali data ke client-nya.
Dalam client/server, client-client yang cerdas
bertanggung jawab untuk bagian dari aplikasi yang berinteraksi dengan user,
termasuk logika bisnis dan komunikasi dengan server database. Tipe-tipe tugas
yang terjadi pada client adalah :
·
Antarmuka pengguna
·
Interaksi database
·
Pengambilan dan modifikasi data
·
Sejumlah aturan bisnis
·
Penanganan kesalahan
Server database berisi mesin database,
termasuk tabel, prosedur tersimpan, dan trigger (yang juga berisi aturan
bisnis). Dalam sistem client/server, sebagian besar logika bisnis biasanya
diterapkan dalam database. Server database manangani :
·
Manajemen data
·
Keamanan
·
Query, trigger, prosedur tersimpan
·
Penangan kesalahan
Arsitektur client/server merupakan sebuah
langkah maju karena mengurangi beban pemrosesan dari komputer sentral ke
komputer client. Ini berarti semakin banyak user bertambah pada aplikasi
client/server, kinerja server file tidak akan menurun dengan cepat. Dengan
client/server user dair berbagai lokasi dapat mengakses data yang sama dengan
sedikit beban pada sebuah mesin tunggal. Namun masih terdapat kelemahan pada
model ini. Selain menjalankan tugas-tugas tertentu, kinerja dan skalabilitas
merupakan tujuan nyata dari sebagian besar aplikasi. Model client/server
memiliki sejumlah
keterbatasan :
·
Kurangnya skalabilitas
·
Koneksi database dijaga
·
Tidak ada keterbaharuan kode
·
Tidak ada tingkat menengah untuk menangani
keamanan dan transaksi
Aplikasi-aplikasi berbasis client/server
memiliki kekurangan pada skalabilitas. Skalabilitas adalah seberapa besar
aplikasi bisa menangani suatu kebutuhan yang meningkat – misalnya, 50 user
tambahan yang mengakses aplikasi tersebut. Walaupun model client/server lebih
terukur daripada model berbasis host, masih banyak pemrosesan yang terjadi pada
server. Dalam model client/server semakin banyak client yang menggunakan suatu
aplikasi, semakin banyak beban pada server.
Koneksi database harus dijaga untuk
masing-masing client. Koneksi menghabiskan sumber daya server yang berharga dan
masing-masing client tambahan diterjemahkan ke dalam satu atau beberapa
koneksi. Logika kode tidak bisa didaur ulang karena kode aplikasi ada dalam
sebuah pelaksanaan executable monolitik pada client. Ini juga menjadikan
modifikasi pada kode sumber sulit. Penyusunan ulang perubahan itu ke semua
komputer client juga membuat sakit kepala.
Keamanan dan transaksi juga harus dikodekan
sebagai pengganti penanganan oleh COM+/MTS. Bukan berarti model client/server
bukanlah merupakan model yang layak bagi aplikasi-aplikasi. Banyak aplikasi
yang lebih kecil dengan jumlah user terbatas bekerja sempurna dengan model ini.
Kemudahan pengembangan aplikasi client/server turut menjadikannya sebuah solusi
menarik bagi perusahaan.
Pengembangan umumnya jauh lebih cepat dengan
tipe sistem ini. Siklus pengembangan yang lebih cepat ini tidak hanya
menjadikan aplikasi meningkat dan berjalan dengan cepat namun juga lebih hemat
biaya.
3. Three-Tier / Multi-Tier
Model three-tier atau multi-tier dikembangkan
untuk menjawab keterbatasan pada arsitektur client/server. Dalam model ini,
pemrosesan disebarkan di dalam tiga lapisan (atau lebih jika diterapkan
arsitektur multitier). Lapisan ketiga dalam arsitektur ini masing-masing
menjumlahkan fungsionalitas khusus. Yaitu :
·
Layanan presentasi (tingkat client)
·
Layanan bisnis (tingkat menengah)
·
Layanan data (tingkat sumber data)
Layanan presentasi atau logika antarmuka
pengguna ditempatkan pada mesin client. Logika bisnis dikeluarkan dari kode
client dan ditempatkan dalam tingkat menengah. Lapisan layanan data berisi
server database. Setiap tingkatan dalam model three-tier berada pada komputer
tersendiri, seperti pada gambar 1.3
Konsep model three-tier adalah model yang
membagi fungsionalitas ke dalam lapisan-lapisan, aplikasiaplikasi mendapatkan
skalabilitas, keterbaharuan, dan keamanan.
SUMBER :