TUGAS BAHASA INDONESIA
Kutipan, Abstrak, dan Daftar Pustaka
DISUSUN OLEH :
DESSY MARANTIKA RATULOLY ( 11111900 )
FITRI SARAH (
12111924 )
SONIA REGINA (
16111855 )
CHARLEY CORPUTTY C (
11111620 )
GILANG SETIAWAN (
17111819 )
MUHAMMAD RIFQI AZIZ ( 14111955 )
KELAS : 3KA27
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013/2014
A.
KUTIPAN
Kutipan adalah salinan
kalimat,paragraph,atau paendapat dari seorang pengarang atau ucapan orang
terkenal karena keahliannya,baik yang terdapat dalam buku,jurnal,baik yang
melalui media cetak maupun elektronik.menurut kamus besar bahasa
Indonesia,mengutip adalah mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang
lainnya.mengutip itu berbeda dengan plagiat.plagiat adalah mengambul karangan
karangan atau pendapat orang lain dan menjadikannya seolah-olah karangan atau
pendapat sendiri.
Jenis-jenis
Kutipan :
Pada umumnya kutipan dapat dibedakan mmenjadi 2
macam, yaitu:
1.
Kutipan langsung (Direct Quotation)
Adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber
aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya.Kutipan langsung
biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut:
a.
Untuk mengutip rumus atau model matematika
b.
Untuk mengutip peraturan-peraturan hukum, surat keputudsan, surat
perintah.
c.
Untuk mengutip peribahasa, puisi, karya drama, dan
kata-kata mutiara.
d.
Untuk mengutip beberapa definisi yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah
pasti.
e.
Untuk memgutip beberapa pernyataan ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk
lain dikhawatirkan akan kehilangan maknanya.
Kutipan langsung dibagi menjadi 2,yaitu:
a.
Kutipan langsung pendek (short direct quotation)
Adalah kutipan langsung yang panjangnya tidak nmelebihi tiga baris ketikan.
Kutipan yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik
dyantara bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata
atau bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
b.
Kutipan langsung panjang (Long Direct Quotation)
adalah kutipan langsung yang panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan.
Kutipan tersebuut diberi tempat sendiri, dalam alinea baru yang berdiri
sendiri, diketik dengan satu spasi, dan lebar jorokkan kedalam dan kalimat
pertama adalah tujuh ketukan huruf dari garis tepi yang baru, sedangkan baris
kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua ketukan huruf dari garis tepi kiri,
serta tidak ditulis antara tanda petik.
2. Kutipan
tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase)
adalah kutipan yang tidak persis sama seperti bahan
aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok pikiran atau ringkasan
kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip sendiri. Kutipan ini
tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung dimasukkan dalam
kalimat atau alinea.
Kutipan tidak langsung dibedakkan mennjadi
dua, yaitu:
a.
Kutipan tidak langsung pendek(short indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang.
b.
Kutipan tidak langsung panjang(long indirect quotation)
adalah kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.
Fungsi Kutipan
Kutipan
memiliki fungsi dasar yaitu sebagai:
a. Landasan teori
b.
Penguat pendapat penulis
c.
Penjelasan suatu uraian
d. Bahan bukti untuk menunjang pendapat
itu
Berdasarkan
fungsi di atas, seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut:
·
Penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu
·
Penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan
·
Kutipan dapat terkait dengan penemuan teori
·
Jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung
·
Penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak
langsung
·
Perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan.
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa
fungsi kutipan yang sesungguhnya adalah sebagai berikut :
·
Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.
·
Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.
·
Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.
·
Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.
·
Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.
·
Meningkatkan estetika penulisan.
·
Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan
penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.
Prinsip-prinsip Mengutip
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh penulis pada waktu
membuat kutipan, antara lain :
a.
Jangan mengadakan perubahan
Pada waktu mengadakan kutipan
langsung, pengarang tidak boleh mengubah kata-kata atau teknik dari teks
aslinya. Bila pengarang menganggap perlu untuk mengadakan perubahan tekniknya,
maka ia harus menyatakan atau memberi keterangan yang jelas bahwa telah diadakan
perubahan tertentu. Misalnya dalam naskah aslinya tidak ada kalimat atau bagian
kalimat yang diletakkan dalam huruf miring (kursif) atau digaris bawahi, tetapi
oleh pertimbangan penulis, kata-kata atau bagian kalimat tertentu itu
diberi huruf tebal, huruf miring, atau direnggangkan.Pertimbangan
untuk mengubah teknik itu bisa bermacam-macam : untuk memberi aksentuasi
(tekanan), contoh, pertentangan, dan sebagainya. Dalam hal yang demikian,
penulis harus memberi keterangan dalam tanda kurung segi empat […] bahwa
perubahan itu dibuat sendiri oleh penulis, dan tidak ada dalam teks aslinya.
Keterangan dalam tanda kurung segi empat itu, misalnya berbunyi sebagai berikut
: [huruf miring dari saya, penulis].
b.
Bila ada kesalahan
Bila
dalam kutipan itu terdapat kesalahan atau keganjilan, entah dalam persoalan
atau dalam soal-soal ketaabahasaan, penulis tidak boleh memperbaiki
kesalahan-kesalahan itu. Ia hanya mengutip sebagaimana adanya. Demikian pula
halnya kalau penulis tidak setuju dengan suatu bagian dari kutipan itu.
Dalam hal terakhir ini, kutipan
tetap dilakukan, hanya penulis diperkenankan mengadakan perbaikan atau catatan
terhadap kesalahan tersebut. Perbaikan atau catatan itu dapat ditempatkan dalam
tanda kurung segi empat […] seperti halnya dengan perubahan teknik seperti
telah kemukakan di atas. Catatan dalam tanda kurung segi empat itu langsung
ditempatkan dibelakang kata atau unsur yang hendak diperbaiki, diberi catatan,
atau yang disetujui itu. Misalnya kalau kita tidak setuju dengan bagian itu, maka
biasanya diberi catatan singkat [sic].
Kata sic yang
ditempatkan dalam tanda kurung segi empat menujukkan bahwa penulis tidak
bertanggung jawab atas kesalahan itu, ia sekedar mengutip sesuai dengan apa
yang terdapat dalam naskah aslinya.
Contoh
:
“Demikian
juga dengan data bahasa yang lain dalam karya tulis ini kami selalu berusaha
mencari bentuk kata yang mendukung makan [sic] sentral/distribusi yang
terbanyak sebagai bahan dari daftar Swadesh.”
Kata makan dalam
kutipan di atas sebenarya salah cetak; seharusnya makna. Namun, dalam
kutipan, penulis tidak boleh langsung memperbaiki kesalahan itu. Ia harus
memberi catatan bahwa ada kesalahan dan ia sekedar mengutip sesuai aslinya.
Untuk karya-karya ilmiah penggunaan sic dalam tanda segi empat yang ditempatkan
langsung dibelakang kata atau bagian yang bersangkutan, dirasakan lebih mantap.
c.
Menghilangkan bagian kutipan
Dalam
kutipan-kutipan diperkenankan pula menghilangkan bagian- bagian tertentu dengan
syarat bahwa penglihatan bagian itu tidak boleh mengakibatkan perubahan makna
aslinya atau makna keseluruhannya. Penghilangan bagian itu biasanya dinyatakan
dengan mempergunakan tiga titik spasi (…). Jika unsur yang dihilangkan itu
terdapat pada akhir sebuah kalimat, maka ketiga titik berspasi itu ditambah
sesudah titik yang mengakhiri kalimat itu. Bila bagian yang dihilangkan itu
terdiri dari satu alinea atau lebih, maka biasanya dinyatakan dengan titik
berspasi sepanjang satu baris halaman. Bila ada tanda kutip, maka titik-titik
itu baik pada awal maupun pada akhir kutipan harus dimasukkan dalam tanda kutip
sebab unsur yang dihilangkan itu dianggap sebagai bagian dari kutipan.
*Contoh bagian kalimat yang
dihilangkan :
Naskah
asli
Demikian
pula nilai sosial kata harus sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat, antara lain apakah ada kata-kata yang tabu, sakral, atau yang
berkonotasi lain.
Kutipan
“Demikian
pula nilai sosial kata harus sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam
masyarakat, ….. .”
*Contoh bagian alinea yang dihilangkan
:
Naskah asli
Kaidah
sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pemilihan kata. Kata yang
digunakan harus sesuai dengan kesempatan atau situasi yang dimasuki. Pada
situasi resmi (formal) digunakan kata-kata baku, sedangkan pada situasi tidak
resmi (nonformal) dapat digunakan kata-kata nonbaku. Situasi masyarakat
pendengar dan pembaca yang menjadi sasaran harus diperhatikan, baik umurnya,
golongannya, maupun pendidikannya.
Kutipan
“Kaidah
sosial berhubungan erat dengan persyaratan kesesuaian pemilihan kata. Kata yang
digunakan harus sesuai dengan kesempatan atau situasi yang dimasuki………….
Cara Membuat
Kutipan
Ada tiga cara menempatkan sumber kutipan dalam
tulisan, yaitu:
·
Cara ringkas, yaitu cara menempatkan sumber kutipan dibelakang bahan yang
dikutip. Sumber kutipan ini ditukiskan diantara tanda kurung dengan menyebutkan
nama pengarang, tahun penerbitan, dan halaman yang dikutip.
·
Cara langsung, yaitu cara menempatkan sumber kutipan langsung dibawah sumber
kutipan langsung dibawah pernyataan yang dikutip. Antara pernyataan atau teks
dalam tulisan dengan sumber kutipan dipusahkan dengan garis lurus sepanjang
garis teks. Jarak garis pemisah dengan teks adalah satu spasi dan jarak garis
pemisah dengan sumber kutipan adalah dua spasi, sedangkan garis baris dari
kutipan itu sendiri adalah satu spasi
·
Cara menempatkan
sumber kutipan di kaki halaman, cara ini lazim disebut footnote (catatan kaki)
dan cara ini lebih banyak dianut dalam penulisan skripsi. Antara bagian teks
dengan footnote dipisahkan dengan garis lurus sepanjang dua inci dan jarak
baris antara garis pemisah dengan teks adalah satu setengah spasi, sedangkan
jarak baris antara garis pemisah atau footnote adalah dua spasi. Indensi untuk footnote seperti indensi alines bsru dalam
teks. Jarak baris dalam footnote adalah satu spasi, sedangkan jarak antara
footnote satu dengan footnote lain dalam tiap halaman adalah dua spasi.
Contoh Kutipan :
Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan
Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk
mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan
akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau
pembicara.
Contoh Kutipan Langsung Pendek :
Arti detugasi dapat kita lihat melalui batasan-batasan berikut : “Detugasi
atau pemberian merupakan sebuah bentuk yang bertalian dengan usaha para penulis
untuk memberikan perincian-perincian dari objek yang sedang dibicarakan”
(Gorys, 1981 : 93).
Contoh Kutipan Langsung Panjang :
“Suatu fikiran yang telah tersebar dengan luas sekali di kalangan orang
banyak yang menggambarkan buku-buku sebagai benda-benda tak berjiwa, tidak
effektif [sic!], serba damai yang pada tempatya sekali berada dalam
kelindungan-kelindungan sejak dan ketenangan akademis dari biara-biara dan
universitas-universitas dan tempat-tempat pengasingan dari yang lain yang jauh
dari dunia yang jahat dan matrealistis ini" (Asrul Sani, 1959:7).
Contoh Kutipan Tidak Langsung :
Pertama-tama harus dibedakan dahulu atara kata ‘aksen’ dan ‘tekanan’. Dalam
tata istilah ilmu bahasa ‘aksen’ tidak sama dengan ‘tekanan’. Aksen lebih luas
maknanya daripada tekanan. Tata aksen dalam suatu bahasa memperbedakan
suku-suku kata (yang sama bentuk foneiksegmentalnya) dengan jalan titinada,
kontur lagu, jangka bunyi, dan tekanan. Dengan kata lain, tekanan itu hanya
satu bagian dari kata aksen, di samping unsur titinada, kontur dan
jangka. (Hockett, 1955:43-66).
B.
ABSTRAK
Abstrak adalah suatu
bentuk informasi yang disajikan dalam laporan atau karya ilmiah, seperti
skripsi, tesis, dan disertasi, yang ditulis secara teknis dengan tujuan agar
pembaca segera mengetahui isi yang ditulis secara singkat.
Dengan kata lain,
abstrak merupakan pernyataan singkat tetapi akurat dari sisi dokumen tanpa menambah
tafsiran atau kritik dan tanpa membedakan untuk siapa abstrak tersebut dibuat
(American National Standard Institute’s, 1979).
Fungsi abstrak :
Fungsi abstrak
adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat perihal hasil penelitian
yang telah dibuat. Uraian yang hanya satu halaman tersebut memudahkan abstrak
dimasukkan dalam jaringan internet. Hal ini dimaksudkan memudahkan anda
mengetahui hasil penelitian tanpa harus membaca keseluruhan penelitian yang
berlembar lembar. Sehingga abstrak membantu anda dalam mencari referensi dalam
penelitian yang anda cari.
Adanya abstrak akan
menghindari tindakan plagiasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Sebuah
penelitian akan terlindungi jika hanya abstraknya saja yang ditampilkan dan
diperluas di internet.
Isi abstrak :
1.
Alasan dan tujuan penelitian
2.
Metode penelitian
3.
Analisis hasil penelitian
4.
Kesimpulan
Bentuk abstrak :
1.
Gaya penulisan : kalimat aktif singkat dan jelas
2.
Jumlah kata : sebanyak-banyaknya 200 kata
Jenis-jenis abstrak :
Abstrak dalam sebuah penulisan karya ilmiah memiliki beberapa jenis
penulisan berdasarkan isinya. Abstrak dapat diklasifikasikan dalam dua jenis,
yaitu sebagai berikut.
·
Abstrak indikatif adalah abstrak yang menyajikan uraian secara singkat
mengenai masalah yang terkandung dalam laporan atau karya ilmiah lengkapnya.
Abstrak indikatif bertujuan agar pembaca mengetahui isi informasi tanpa
memadatkan isi informasi aslinya dan hanya memberikan indikasi sasaran cakupan
tulisan. Maka, pembaca dapat mempertimbangkan apakan tulisan asli perlu dibaca
atau tidak.
·
Abstrak informatif adalah miniatur laporan atau karya ilmiah asli dengan
menyajikan data dan informasi secara lengkap sehingga pembaca tidak perlu lagi
membaca tulisan aslinya, kecuali untuk mendalaminya. Dalam abstrak informatif,
disajikan keseluruhan tulisan asli dalam bentuk mini. Seperti, judul, penulis,
institusi, tujuan, metode dan analisis laporan, hasil penelitian, dan simpulan.
Cara Penggunaan Abstrak :
Membuat abstrak
tidaklah mudah, namun juga bukan merupakan hal yang menakutkan. Ada beberapa
tips khusus untuk anda dalam membuat abstrak, sehingga dapat terhindar dari
kesalahan yang sifatnya umum.
Yang harus
diperhatikan dalam menulis abstrak :
a.
Bentuk tulisan
bersifat:
·
informative kualitatif atau kuantitatif bergantung jenis laporan atau karya
ilmiah.
·
deskriptif,
analisis, induktif, atau deduktif bergantung pada jenis laporan atau karya
ilmiah.
b.
Abstrak disajikan
secara singkat, terdiri atas 200 s.d. 300 kata atau sekitar 7 s.d. 10 paragraf
dan diletakkan sebelum daftar isi.
c.
Abstrak tidak
memaut latar belakang, contoh, penjelasan berupa alat, cara kerja, dan proses
yang sudah dikenal atau lazim.
d.
Abstrak hanya
memuat metode kerja dari pengumpulan data sampai penyimpulan dan data yang
sudah diolah.
e.
Dalam penyusunan
abstrak, perlu diperhatikan ketelitian penyajian sumber informasi asli secara
cermat, mudah dipahami, dan menggunakan kata atau istilah yang sama dengan
tulisan aslinya.
f.
Semua bagian
harus seimbang. Jangan hanya menonjolkan hanya salah satu aspek saja, seperti
judul saja atau penggunaan metode penelitian saja, tetapi mengulas hasil
penelitian lebih ditekankan.
g.
Pastikan
penulisan abstrak menggunakan unsure 5W + 1H dengan lengkap.
h.
Harus ada
hubungan yang kohesif antar unsure penelitiannya. Harus ada benang merah dari
hasil penelitian yang telah dibuat.
i.
Pilihlah kata
kunci yang sesuai dengan subjek dan objek penelitian yang telah dibuat.
j.
Pengetikan
berspasi satu, menggunakan tipe tulisan standar times new roman atau arial,
dengan ukuran tulisan 12 pt.
Contoh Abstrak :
Sindroma balint merupakan suatu sindrom yang utamanya terdiri dari
simultanagnosia, ataksia optik, disorientasi spasial, dan hemispasial neglek.
Banyak gejala gejala penyerta lainnya, namun keberadaan 2 dari gejala diatas
ditambah dengan disorientasi spasial sudah memenuhi syarat untuk ditegakkannya
diagnosis sindroma balint.
Sindroma ini terjadi akibat kerusakan dari kedua lobus parietal, dengan
faktor etiologi yang sangat beragam. Tidak ada suatu metode terapi yang khusus
dapat menyembuhkan sindroma ini kecuali memperbaiki penyakit yang mendasarinya,
dan prognosis yang dimiliki juga tergantung dari penyakit yang mendasarinya,
namun biasanya buruk.
C.
Daftar Pustaka
Daftar pustaka yaitu suatu daftar yang berisi semua sumber bacaan yang
digunakan sebagai bahan acuan dalam penulisan karya ilmiah seperti Makalah,
Skripsi, Tugas Akhir, Laporan, Thesis,dan penelitian. Pemilihan daftar pustaka
ini harus benar-benar sesuai dengan pokok permasalahan yang dibahas dalam
makalah. Mahasiswa, Dosen, Siswa tidak boleh mencantumkan nama/judul buku,
artikel/jurnal serta dokumen lainnya baik cetak maupun internet yang tidak
terdapat dalam daftar pustaka ini.
Mengingat arti Penting dari bagian karya ilmiah yang satu ini, maka
mahasiswa, dosen,siswa maupun masyarakat umum lainnya perlu mengetahui Cara dan
Teknik Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar.
Ada beberapa
komponen dalam Teknik Penulisan Daftar Pustaka yaitu :
a.
Nama penulis dan nama keluarga (jika ada)
b.
Ditempatkannya didepan nama kecil
c.
Tahun Penerbitan
d.
Judul Buku
e.
Tempat Penerbitan
f.
Nama Penerbit
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka
yang baik dan benar yaitu :
·
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga , nama marga/keluarganya ditulis
terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga /
keluarga , diawali dengan penulisan nama akhir / belakang kecuali nama Cina.
·
Tulis nama
pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama
depan.
·
Tulislah tahun
terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
·
Tulislah judul
buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi
tanda titik (.).
·
Tulislah kota
terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua
(:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
·
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka
·
Judul buku dicetak miring atau digarisbawahi pada setiap kata, jadi tidak
dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul
·
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan
seterusnya diketik mulai ketukan ke-7
·
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi
·
Apabila digunakan
dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari
buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua
sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.
·
Sedangkan untuk Cara Penulisan Daftar Pustaka dan teknik Penulisan Daftar
Pustaka dibedakan berdasarkan sumbernya yaitu sumber dari Jurnal , buku,
Internet, Peraturan Pemerintah , Perundang-undangan, Makalah, Karya Tulis serta
Surat Kabar / Koran.
Beberapa Contoh Penulisan yang baik dan benar :
a.
1Dali S. Naga, Pengantar Teori
Sekor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h.306.
b.
4Ronald K. Hambleton,
H. Swaminathan dan H. Jane Rogers, Fundamentals of Item Response Theory (London:
Sage Publications, 1991), hh. 12-13.
c.
5Wilson, John A. R.,et
al.Psychological
Foundation of Learning and Teaching.New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.
Fungsi Daftar Pustaka
Fungsinya melalui daftar
pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali
pada sumber aslinya.
Salah satu fungsi dari
daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya
tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang
terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk
memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang
dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan
karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah
penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis
karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar